Tangerangraya.id - Pertanian dan peternakan merupakan bidang usaha mayoritas warga desa. Begitu pun di Desa Sarireja, Kabupaten Subang. Desa ini identik dengan budi daya nanas dan domba.
Budi daya buah nanas yang satu ini sudah dilakukan secara turun-temurun. Nanas Sarireja terkenal karena ukurannya yang jumbo dengan rasa super manis.
Namanya nanas Simadu. Beratnya bisa lebih dari 2 kilogram. Sesuai namanya, rasa daging buahnya semanis madu. Di warung buah, nanas simadu dijual dengan harga Rp25 ribu per buah. Selembar uang merah bisa ditukar dengan lima buah nanas ukuran paling besar. Boleh memilih sendiri.
Baca Juga: Bogor Go Green 7 Jadi Paduan Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial
Warga Sarireja memanen nanas tiga hari sekali. Seminggu dua kali. Ketika saya berkunjung ke Sarireja belum lama ini, sedang tidak ada kegiatan panen nanas. "Senin dan Selasa depan kami panen lagi,’’ terang Pak Ali, tokoh masyarakat Sarireja, seusai menerima kunjungan kepala cabang Bank Mandiri Subang.
Nanas simadu ternyata juga membuat Desa Sarireja terlihat manis di mata lembaga perbankan. Bank Mandiri Cabang Subang datang menawarkan kerja sama pembiayaan pupuk melalui koperasi petani dengan sistem Yarnen alias dibayar setelah panen. Sistem Yarnen lazim di kalangan petani Sarireja.
Nanas simadu makin kondang sejak dimulainya demplot ujicoba pupuk khusus buah nanas yang dikembangkan PT. Pupuk Kujang di Desa Sarireja pada 2017.
Baca Juga: Bangun Bendungan Jragung, Suplai Kebutuhan Air di Semarang
Dua tahun kemudian, PT. Pupuk Kujang menggulirkan program corporate social responsibility (CSR) dengan nama Kampung Nanasku. Program ini mengintegrasikan proses budi daya, pengolahan produk hingga pemasarannya.
Artikel Terkait
Guys Sisa Proses Pembuatan MSG Bisa Jadi Nutrisi Ternak lho
Ini Caranya Ternak Domba Tanpa Kandang Bau
Menko Airlangga Dorong Pengembangan Peternakan Domba
Marosok, Tradisi Unik Jual Beli Hewan Ternak Tanpa Kata
Keju Feta, Keju Unik dari Susu Domba