Tangerangraya.id - Di tahun 1783, seorang anak lahir di Mundal Guat, Bengal, India, dengan dua kepala yang berfungsi penuh.
Seperti dikutip dari Historic Vids, bidan yang membantu persalinan anak itu sangat ngeri dengan pemandangan yang tidak biasa ini sehingga dia melemparkan anak itu ke dalam api terdekat.
Beruntung, anak tersebut selamat dari kejadian tersebut dengan hanya menderita luka bakar ringan.
Menyadari potensi untuk mendapatkan uang, orang tua anak tersebut memutuskan untuk membawanya ke Calcutta, di mana orang membayar untuk melihatnya karena kondisinya yang luar biasa.
Baca Juga: Pria Spanyol Ini Divonis dengan Hukuman Penjara Terlama di Dunia
Kedua kepala anak itu menunjukkan aksi dan reaksi independen.
Bila satu kepala akan tidur, yang lain bisa terjaga.
Demikian pula, satu kepala bisa menangis sementara yang lain menunjukkan kebahagiaan.
Namun, kedua kepala merespons rangsangan tertentu secara berbeda, misalnya, satu kepala sangat peka terhadap cahaya dan memiliki penglihatan yang buruk.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Ria Anjelina, Desainer Indonesia yang Mengangkat Wastra Minang di New York
Walau begitu, mereka berdua tetap mengalami rasa sakit dengan cara yang sama.
Tragisnya, ketika anak itu berusia empat tahun, ibunya pergi mengambil air dari sumur, hanya untuk kembali dan menemukan anak itu sudah meninggal.
Anak itu meninggal dunia karena terkena gigitan ular kobra.
Saat ini, kondisi ini terdokumentasi dengan baik dan disebut sebagai craniopagus parasiticus, mempengaruhi sekitar 2 dari setiap 5 juta anak.
Artikel Terkait
Fashion Culture Bawa UMKM Naik Kelas ke Pasar Dunia
Belum Balik ke Belgia, Marselino Ferdinan Mudik Dulu ke Kampung Boua
Aqillah Ria Anjelina Jadi Inspirasi dengan Karya yang Mendunia
Bikin WNI Patah Tulang, WNA Berulah Lagi di Bali
Konjen RI New York Bangun Ekosistem untuk Memudahkan Produk Indonesia Tembus Pasar AS