Pada pembuatan dadih, susu disaring terlebih dahulu baru kemudan dimasukkan ke dalam bambu untuk difermentasi selama 1-2 hari. Ujung bambu ditutup dengan daun pisang, daun talas, atau plastik, tergantung kebiasaan di daerah masing-masing.
Bambu yang dipakai untuk menyimpan susu adalah jenis bambu Gombong (gigantochloa verticillata) atau bambu Ampel (bambusa vulgaris). Kedua jenis bambu ini memiliki rasa pahit yang tidak disukai oleh semut.
Fermentasi pada dadih dilakukan secara alami oleh mikroba yang terdapat pada bambu, susu, dan daun pisang penutupnya.
Baca Juga: Cikala, Asam Segar dari Buah Kecombrang
Ruas-ruas bambu yang dipakai mengandung sejumlah mikroba yang terdiri atas kapang, khamir, mikroorganisme pembentuk asam laktat, pemecah protein, dan pembentuk spora.
Jadi, pembuatan dadih benar-benar mengandalkan mikroba yang ada di alam sebagai inokulan, dengan kata lain sama sekali tidak memakai starter.***
Artikel Terkait
Roti Apa Saja yang Dibuat Tanpa Ragi?
Mengapa Warna Kismis Beda-beda? Ada yang Pucat Ada yang Gelap
Kenali Keju Mozzarella yang Sudah Basi
Samakah Kulit Gyoza dengan Kulit Pangsit?
Coba Yuk Buat Latte Art di Rumah