TangerangRaya.id - Mozzarella adalah keju populer kedua bagi pecinta kuliner di Indonesia setelah cheddar. Terutama untuk street foods dan aneka kudapan lain yang dijual, keju cheddar dan mozzarella sering dipakai.
Belakangan ini keju mozzarella sering dipakai untuk aneka makanan yang sedang tren, salah satunya corndog.
Keju mozzarella warnanya putih, lunak, dan aromanya tidak terlalu tajam. Keju ini akan melar bila dipanggang, seperti pada topping pizza.

Keju termasuk bahan pangan yang mudah rusak, itu sebabnya wajib diperhatikan warna, tekstur, kelunakan, aroma, dan tanggal kedaluwarsanya.
Berbeda dengan keju-keju lain yang kadar airnya rendah, mozzarella memiliki kadar air yang tinggi antara 40-60 persen, sehingga memudahkan mikroorganisme tumbuh di dalamnya. Mikroorganisme itu bisa terdiri dari jamur, bakteri, atau virus.
Keju mozzarella umumnya dijual dalam bentuk batang/blok, parut kasar, dan parut halus. Cara meyimpan keju mozzarella adalah membungkusnya dengan aluminium foil, lalu dimasukkan ke dalam wadah kedap udara, kemudian disimpan di dalam kulkas.
Baca Juga: Apa Bedanya Cokelat Masak Lokal dan Cokelat Impor?
Jangan membungkusnya dengan plastik karena akan membuat keju mozzarella jadi lembap, mudah rusak dan basi.
Bagaimana cara mengenali keju mozzarella yang sudah basi? Kerusakan yang masih sedikit mungkin tidak akan kasat mata dan hanya bisa diuji secara akurat di laboratorium.
Artikel Terkait
Apa Benar Kacang Merah Mengandung Racun?
Tips Memasak Beras Merah Supaya Hasilnya Pulen
Mengapa Warna Kismis Beda-beda? Ada yang Pucat Ada yang Gelap
Apa Sih Beda Ramen, Soba dan Udon?
Ikan Selar Memang Murah Tapi Gizinya Gak Murahan