Tangerangraya.id - Pertempuran antarplatform video online kian sengit saat YouTube mengumumkan akan mulai membayar pembuat konten untuk Shorts.
Shorts adalah jawaban YouTube untuk TikTok.
Shorts merupakan fitur video pendek vertikal ini disajikan di bagian atas feed YouTube dan ditata agar dapat dilihat secara beruntun di ponsel.
Shorts bisa dikatakan sebagai penyimpangan dari lanskap tradisional YouTube berbasis penelusuran yang mungkin dikunjungi banyak penonton untuk menemukan konten tertentu.
Baca Juga: Model Digital yang Diciptakan AI Dapat Menggantikan Model Manusia
Dapat dimengerti, bila YouTube prihatin dengan kebangkitan TikTok menjadi terkenal.
Aplikasi media sosial Tiongkok ini telah meroket ke puncak zeitgeist dalam beberapa tahun terakhir.
TikTok adalah aplikasi yang paling banyak diunduh sepanjang tahun 2021.
Menurut Statista, ada pertumbuhan hingga 180 persen selama pandemi untuk pengguna TikTok berusia antara 15 hingga 25 tahun.
Baca Juga: Ternyata Karyawan TikTok Bisa Tentukan Sebuah Video Jadi Viral?
Sejauh aplikasi TikTok telah diunduh lebih dari 3,5 miliar kali di seluruh dunia sejak diluncurkan pada 2017.
Untuk menumbuhkan konten asli dan bersaing dengan YouTube), TikTok meluncurkan fitur Creator Fund untuk membayar pengguna tersebut dengan jangkauan yang signifikan.
Artinya, selain menerima uang untuk konten yang dipromosikan dari merek, beberapa TikToker sebenarnya dapat dibayar oleh TikTok.
Namun, ada beberapa ketentuan seperti Anda harus memiliki lebih dari 10.000 follower dan lebih dari 10.000 tayangan riil dalam 30 hari terakhir.
Artikel Terkait
YouTube Siap Beralih ke Web3
Berawal dari YouTube, Dimas Raup Omzet Rp16 Juta Sehari dari Es Semangka India
Berani Bisnis Burger Berbekal Tutorial di Youtube
Ini nih Lima Besar Kanal di YouTube yang Punya Subscriber Terbanyak
RuTube, Pesaing YouTube dari Rusia, Lumpuh Dihajar Peretas