TangerangRaya.id - Para pengguna aktif Facebook bakal kehilangan beberapa fitur berbasis lokasi dari platform media sosial tersebut.
Salah satunya adalah fitur Nearby Friends, yang memungkinkan orang berbagi lokasi mereka saat ini dengan pengguna Facebook lainnya, tidak akan tersedia lagi mulai 31 Mei 2022 ini.
Facebook, milik perusahaan Meta ini, telah memberi tahu penggunanya tentang penghentian Nearby Friends dan beberapa fitur berbasis lokasi lainnya.
Baca Juga: Elon Musk Ingin Twitter Kenakan Biaya untuk Komersial dan Pemerintah
Fitur Nearby Friends di Facebook, secara fungsionalitas memungkinkan pengguna Facebook untuk melacak lokasi real time teman mereka.
Setelah diaktifkan, pengguna akan diberi tahu saat teman mereka berada dalam jarak dekat dengan lokasi mereka saat ini.
Sesuai beberapa posting pengguna di Twitter, Facebook dilaporkan telah mengumumkan penghentian fitur Nearby Friends melalui pemberitahuan di aplikasi Facebook.
Baca Juga: Apa Itu Ransomware?
"Fitur yang membantu pengguna menemukan teman mana yang ada di sekitar atau di perjalanan tidak akan tersedia lagi mulai 31 Mei 2022," begitu pemberitahuan Facebook yang dikirimkan kepada para penggunanya.
Bersama dengan fitur Nearby Friends, Facebook juga mematikan fitur Weather Alerts, Location History, and Background Location.
Facebook menyediakan waktu hingga 1 Agustus tahun ini bagi penggunanya untuk mengunduh data mereka termasuk riwayat lokasi, setelah itu akan dihapus.
Baca Juga: Elon Musk Sukses Akuisisi Twitter dengan Harga Rp633,7 Triliun
Namun, Facebook mengklarifikasi bahwa mereka akan terus mengumpulkan informasi lokasi pengguna untuk 'pengalaman lain'.
Facebook mulai meluncurkan fitur Nearby Friends di iOS dan Android pada tahun 2014.
Artikel Terkait
Donald Trump Bikin Aplikasi Media Sosial Truth Social untuk Saingi Facebook dan Twitter
Facebook Dituding Gagal Tangkal Penyebaran Informasi yang Menolak Perubahan Iklim
Langkah Twitter dan Facebook untuk Amankan Akun Pengguna Mereka di Ukraina
Meta Izinkan Pengguna Facebook dan Instagram Serukan Kekerasan pada Rusia
Rusia Tuding Meta, Pemilik Facebook dan Instagram, sebagai Organisasi Ekstrimis