Tangerangraya.id - Google telah meluncurkan pemutakhiran ke browser populernya, Chrome, untuk Windows, Mac, dan Linux.
Namun, pengguna yang masih menjalankan Windows 7 atau Windows 8 tidak akan dapat memasang pembaruan karena Chrome tidak lagi mendukung pembaruan pada versi Windows ini.
Seperti dilansir Metro UK, Google sendiri telah menghentikan dukungan teknis dan keamanan untuk browser yang berjalan di Windows 7.
Google awalnya memiliki rencana untuk menghentikan dukungan pada 15 Juli 2021, tetapi karena Covid-19, tenggat waktu diundur terlebih dahulu ke 15 Januari 2022, kemudian ke 10 Januari 2023.
Baca Juga: Ini Tujuan TikTok agar Kreator Bikin Video Berdurasi Panjang
Chrome 109 adalah versi terakhir Chrome yang akan mendukung Windows 7 dan Windows 8/8.1.
Lantas Chrome 110 (yang telah dirilis 7 Februari 2023) adalah versi terbaru Chrome yang membutuhkan Windows 10 atau lebih baru.
Untuk mendapatkan pembaruan baru ke Google Chrome, Anda harus memastikan perangkat Anda menjalankan Windows 10 atau lebih baru.
Pembaruan Google Chrome 110 diluncurkan seperti biasa untuk pengguna Windows 10 dan Windows 11, bersama dengan pengguna Mac dan Linux.
Baca Juga: Model Digital yang Diciptakan AI Dapat Menggantikan Model Manusia
Dalam kebanyakan kasus, pembaruan akan diunduh secara otomatis dan akan diterapkan setelah memulai ulang browser.
Jika Anda terus menggunakan Windows 7 setelah dukungan berakhir, PC Anda akan tetap berfungsi, tetapi akan menjadi lebih rentan terhadap risiko keamanan dan virus.
Pembaruan baru memperbaiki 15 kerentanan keamanan, termasuk tiga yang tergolong berisiko tinggi.
Windows 7 mungkin sudah tua, tetapi masih digunakan oleh jutaan PC di seluruh dunia.
Artikel Terkait
OS Windows 7 dan 8/8.1 Tak Lagi Didukung Microsoft, Ini Akibatnya bagi Pengguna
Citizen Segera Rilis Smartwatch CZ Pakai Teknologi NASA
Robot AI Jadi Pengacara Pertama di Pengadilan Amerika Serikat
Gunakan AI, Search Engine Baru dari Microsoft bakal Gusur Dominasi Google
Ini Proyek Ambisius Sky Cruise, Pesawat Pesiar Raksasa Bertenaga Nuklir