Tangerangraya.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan hingga tahun 2024 untuk tambahan pasokan air baku dan irigasi lahan pertanian di seluruh Indonesia.
Salah satu bendungan yang tengah diselesaikan adalah Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.
"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi dua hingga tiga kali tanam," kata Menteri Basuki dalam keterangan persnya, Rabu (11/1/2023).
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Beringin Sila, Bendungan Keempat dari Enam Bendungan di NTB
Bendungan Jragung dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air setelah sebelumnya menyelesaikan pembangunan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus dan Randugunting di Kabupaten Blora.
Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi mengatakan, Bendungan Jragung dengan kapasitas tampung 90 juta m3, utamanya akan bermanfaat sebagai sumber air baku bagi wilayah Kota Semarang sebesar 500 liter per detik, Kabupaten Grobogan 250 liter per detik, dan Kabupaten Demak 250 liter per detik, serta menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang.
"Kontrak pembangunan Bendungan Jragung ditandatangani pada akhir 2020 dan mulai konstruksi pada pertengahan 2021 setelah proses penyiapan lahan."
"Saat ini progres konstruksi secara keseluruhan dari tiga paket pekerjaan sekitar 21,6 persen dan ditargetkan rampung pada tahun 2024," kata Adek.
Baca Juga: Bangun Bendungan Jragung, Suplai Kebutuhan Air di Semarang
Dikatakan Adek, saat ini tengah dilakukan percepatan pembangunan dengan metode konstruksi yang dilaksanakan secara paralel tanpa harus menunggu penyelesaian pekerjaan yang satu untuk memulai pekerjaan lainnya.
"Saat ini sudah dimulai proses timbunan tubuh bendungan (main dam) tanpa harus menunggu terowongan pengelak sungai selesai agar timbunan tidak tergenang air, aliran sungai dialihkan sementara dengan dibuatkan sudetan sungai," kata Adek.
Pekerjaan Pembangunan Bendungan Jragung terdiri dari tiga paket pekerjaan dengan lingkup pekerjaan Paket I dan II berupa pekerjaan galian dan timbunan main dam, perlindungan tebing, drilling dan grouting.
Paket III meliputi pekerjaan jalan akses, pengelak sungai, bangunan pelimpah (spillway),dan pekerjaan lain-lain seperti bangunan Fasilitas Umum (fasum) dan relokasi SUTET 500kV.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Bendungan Penyedia Air Baku Kawasan IKN Nusantara
Abipraya Percepat Pembangunan Bendungan Keureuto untuk Atasi Banjir
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ciawi, Bendungan Kering untuk Pengendalian Banjir Jakarta
Diresmikan Presiden Jokowi, Bendungan Sukamahi Kurangi Risiko Banjir Jakarta dan Berpotensi Ekowisata Tinggi
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Sadawarna untuk Tingkatkan Produksi Lumbung Pangan Jawa Barat