TangerangRaya.id - Pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan Bendungan Ameroro untuk memperkuat suplai air baku dan irigasi di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sebagai daerah penyangga Kota Kendari sebagai Ibu Kota Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe diperkirakan akan terus berkembang salah satunya melalui pengembangan industri nikel serta sektor pertanian, perikanan, dan peternakan yang membutuhkan air baku bersumber dari bendungan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.
Baca Juga: Ada Sembilan Pembangunan Bendungan Ditargetkan Rampung di Tahun 2022
“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya."
"Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki dalam keterangan persnya, Rabu (10/8/2022).
Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 54,15 juta m3 dengan luas genangan 244,51 hektare berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektare di Kabupaten Konawe.
Baca Juga: Cukupi Kebutuhan Air Baku IKN Nusantara, Bendungan Sepaku Semoi Rampung Awal 2023
Diharapkan suplai air irigasi dari bendungan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Bendungan tipe Zonal Urugan Batu dengan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter ini juga diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,51 m3 per detik.
Suplai tampungan air Bendungan Ameroro juga diproyeksikan untuk menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri nikel yang berkembang di Kendari-Konawe.
Baca Juga: Bendungan Ciawi Selesai Dibangun, Kapasitas Pengendalian Banjir Jakarta Meningkat
Bendungan Ameroro yang membendung Sungai Lasolo Konaweha juga memiliki fungsi utama untuk mereduksi banjir di wilayah Kendari-Konawe sebesar 443 m3 per detik.
Bendungan yang berada di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe ini merupakan bagian dari pengelolaan wilayah Sungai Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk mengurangi risiko banjir daerah hilir di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Artikel Terkait
Target Selesaikan 61 Bendungan hingga 2024, Lahan Sawah Irigasi Bisa Naik Jadi 1,2 Juta Hektare
Progres Pembangunan 83 Persen, Bendungan Cipanas Siap Aliri IrigasiĀ 9.273 Hektare
Pembangunan Bendungan Bulango Ulu Perkuat Pangan Gorontalo
Abipraya Percepat Pembangunan Bendungan Keureuto untuk Atasi Banjir
Bendungan Semantok Segera Aliri Sawah di Nganjuk