• Minggu, 24 September 2023

Presiden Ungkap Tiga Hal yang Akan Dongkrak Daya Saing Indonesia

- Minggu, 7 Agustus 2022 | 17:41 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pembukaan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jumat (05/08/2022). - (BPMI)
Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pembukaan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jumat (05/08/2022). - (BPMI)

TangerangRaya.id – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa di masa depan, bukan negara besar yang akan mengalahkan negara kecil ataupun negara kaya yang akan mengalahkan negara miskin, melainkan negara cepat yang akan mengalahkan negara yang lambat.

 Untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain, dibutuhkan setidaknya tiga fondasi utama, yakni infrastruktur, hilirisasi dan industrialisasi, serta digitalisasi.

Baca Juga: Presiden Ingatkan Jaga Anak-Anak dari Perundungan dan Tindak Kekerasan

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat secara resmi membuka Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jumat (05/08/2022).

“Satu, infrastruktur.

Ini mungkin baru akan terasa nanti lima tahun atau sepuluh tahun yang akan datang, tidak bisa instan kita rasakan sekarang.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Tidak Melarang Citayam Fashion Week, Asal Sesuai Aturan

Tetapi begitu kita berkompetisi dengan negara-negara lain, kalau infrastruktur kita baik, akan kelihatan kita bisa bersaing atau tidak bisa bersaing,” ujar Presiden.

“Dalam tujuh tahun ini, telah (ber)tambah 2.042 km jalan tol, 5.500 km jalan nontol, bandara baru 16, pelabuhan baru 18, bendungan baru 38, irigasi 1,1 juta hektare.

Inilah fondasi kita untuk nanti berkompetisi dengan negara-negara lain.

Mungkin tidak bisa kita rasakan instan sekarang, dan nanti efeknya akan ke APBN,” lanjutnya.

Fondasi kedua yakni hilirisasi dan industrialisasi.

Presiden menyoroti ekspor bahan mentah yang telah dilakukan sejak lama, misalnya nikel.

Menurutnya, nilai ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah pada 2014 hanya mencapai USD1 miliar atau Rp15 triliun dan melompat berkali-kali lipat setelah ekspor tersebut dihentikan.

Halaman:

Editor: Amirullah

Sumber: kominfo.go.id

Tags

Terkini

7 Produk UMKM Kota Tangerang Dijual di Indomaret

Jumat, 22 September 2023 | 14:39 WIB

Kereta Cepat Jakarta Bandung Resmi Bernama 'Whoosh'

Jumat, 22 September 2023 | 07:21 WIB

Ada 8 Juta Penduduk Jakarta yang Harus Ubah KTP Mereka

Senin, 18 September 2023 | 22:17 WIB
X