Tangerangraya.id - “Tugas pemimpin adalah membantu masyarakat dari tempat mereka berada menuju tempat yang terkadang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya” Henry Kissinger (Leadership, Penguin Press 2022).
Salah satu tantangan terberat pemimpin saat ini, kata Kissinger mengutip pandangan Max Weber mengenai kepemimpinan, adalah hilangnya “Sense of Proportion”.
Dalam konteks hari ini, informasi yang berlimpah membuat pemimpin berpotensi kehilangan proporsionalitas dalam menganalisis, merumuskan strategi untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
Dan sebaliknya, informasi negatif bahkan hoax akan membuat publik cenderung pesimistis dan tidak puas terhadap para pemimpin politik.
Ini adalah era yang tidak mudah untuk memimpin.
Menginspirasi dan mendorong masyarakat untuk bergerak menuju visi yang diinginkan seorang pemimpin di era media sosial seperti sekarang adalah sebuah tantangan besar.
Tulisan ini mencoba menilai dan memahami karakteristik kepemimpinan ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) di era yang disebut orang sebagai abad yang berlari.
Jokowi dalam Perspektif Kissinger
Dalam leadership, Kissinger menyebut bahwa salah satu kualitas terpenting dalam kepemimpinan adalah keberanian dan karakter.
Keberanian untuk memilih arah diantara pilihan-pilihan yang rumit dan kompleks, yang memerlukan tekad untuk melampaui yang rutin, dan kekuatan karakter untuk mempertahankan suatu tindakan yang dianggap perlu diambil.
Awalnya tidak ada orang yang percaya bahwa kita bisa membangun sistem kereta bawah tanah karena ibukota rentan banjir, Jokowi yang kala itu menjabat Gubernur DKI memperlihatkan karakter dan keberanian dengan merealisasikan pembangunan mass rapid transportation yang kini menjadi kebanggaan ibukota.
Pesimisme juga muncul ketika Jokowi memulai proses pembangunan infrastruktur.
Banyak kalangan mempertanyakan, baik manfaat maupun kesiapan kita membangun infrastruktur dalam skala besar-besaranapi Jokowi tetap berkeras.
Artikel Terkait
Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Anggaran untuk Bangun Tol Semarang - Demak
Sesalkan Keputusan FIFA, PSI: Indonesia Jangan Langsung Menyerah
Mayoritas Masyarakat Setuju dengan Presiden Jokowi, Tak Campuradukan Politik dengan Olahraga
Dana Rp800 Miliar Digelontorkan Presiden Jokowi untuk Perbaiki Jalan di Lampung
Lindungi Pekerja Perempuan, PSI Desak Pemerintah segera Ratifikasi Konvensi ILO 190