Buwas: Banyak Penyelundupan Beras dari Luar

- Jumat, 17 Maret 2023 | 00:38 WIB
Kepala Bulog (Badan Urusan Logistik) Budi Waseso (paling kanan) menyebutkan, penyelundupan terjadi karena harga beras di pasar Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara penghasil beras seperti Vietnam dan Thaialand. (Nagara Institute)
Kepala Bulog (Badan Urusan Logistik) Budi Waseso (paling kanan) menyebutkan, penyelundupan terjadi karena harga beras di pasar Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara penghasil beras seperti Vietnam dan Thaialand. (Nagara Institute)

Tangerangraya.id - Kepala Bulog (Badan Urusan Logistik) Budi Waseso menyebutkan saat ini mulai banyak penyelendupan beras dari beberapa negara lain masuk ke Indonesia.

Penyelundupan terjadi karena harga beras di pasar Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara penghasil beras seperti Vietnam dan Thaialand.

“Saya tahu mulai marak penyelundupan beras masuk Indonesia, karena di sini harganya lebih mahal."

"Saya tahu, bahkan hari ini penyelendupan itu terjadi di mana diangkut dengan kapal apa."

Baca Juga: DION Hadirkan Konsep Premium-Dining dengan Makanan Kualitas Terbaik

"Saya tahu informasinya, tapi itu bukan wewenang saya, biar ditangani yang berwenang,” ujar Buwas ketika menjadi nara sumber dalam seminar nasional bertema Pembenahan Kebijakan pangan Menuju Indonesia Emas di The Sultan Hotel Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Selain Buwas, seminar yang dilaksanakan Nagara Institute ini juga menghadirkan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Menteri Perdagangan Zulkufli Hasa, dan Kepala Badan pangan Nasoinal (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

Seminar dipandu oleh Direktur Eksekutif Nagara Institue Akbar Faizal.

Buwas menjelaskan, harga beras di pasar dalam negeri memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain penghasil beras, seperti di Jepang, Vietnam, dan Thailand. Buwas memberi contoh, baru-baru ini Bulog melakukan impor beras dari Jepang.

Baca Juga: Tiwul, Makanan Pokok Pengganti Nasi di Masa Penjajahan

“Harganya Rp9.000 per kilogram sudah sampai gudang Bulog."

"Sementara, kalau beras produksi sendiri, di pasar domestik harganya bisa Rp13.000 sampai Rp14.000, jauh sekali bedanya,” tegas Buwas.

Disparitas harga itulah yang menurut Buwas dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu menyelendupkan beras dari luar untuk dipasarkan di dalam negeri dengan memanfaatkan situasi.

Hal ini terjadi, menurut Buwas, harga produk pangan Indonesia memang lebih mahal karena tidak efisien di proses produksi.

Halaman:

Editor: Josep Lopiwudhi

Sumber: tangerangraya.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Buwas: Banyak Penyelundupan Beras dari Luar

Jumat, 17 Maret 2023 | 00:38 WIB

Ada 100 Unit RISHA untuk Korban Longsor di Natuna

Jumat, 10 Maret 2023 | 16:09 WIB
X