Membaca Arah Angin

- Rabu, 1 Maret 2023 | 10:18 WIB
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menggandeng beberapa pengurus Lazismu tiba-tiba muncul dalam daftar Pengurus Pusat Majelis Pendayagunaan Wakaf.  (Instagram @sedulurdjadoel)
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menggandeng beberapa pengurus Lazismu tiba-tiba muncul dalam daftar Pengurus Pusat Majelis Pendayagunaan Wakaf. (Instagram @sedulurdjadoel)

Tangerangraya.id - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah membuat kejutan. Beberapa nama pengurus Lazismu tiba-tiba muncul dalam daftar pengurus pusat Majelis Pendayagunaan Wakaf. Tidak hanya satu orang.

Tapi satu gerbong. Juga muncul nama-nama baru dari kalangan profesional filantropi dan banker syariah. Ke mana arah angin bertiup?

Surat keputusan itu beredar luas lewat Whatsapp. Entah sejak kapan. Saya menerimanya Selasa pagi. Saat masih terlelap. Saya memang baru tidur malam pada Selasa pagi.

Sudah beberapa hari terakhir saya harus berjibaku menyelesaikan pengeditan buku baru: "Menjerat Suap di Sektor Privat" karya Dr. Resmen SH MH, seorang jaksa muda yang bertugas di Kejaksaan Agung.

Baca Juga: Kurang Satu

Surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah itu dikirim pejabat Baznas Pusat. "Kok bisa ‘larinya’ ke ‘sana’ duluan baru sampai di saya?" tanya saya dalam hati.

Pertanyaan itu akhirnya terjawab setelah surat itu saya buka. Arifin Purwakananta, Deputi I Baznas Pusat, ada dalam daftar pengurus Majelis Pendayagunaan Wakaf, sebutan baru Majelis Wakaf dan Kehartabendaan. "Oh, mungkin ini kaitannya," kata saya sambil manggut-manggut.

Munculnya nama Mohammad Arifin Purwakananta adalah kejutan. Sudah lama nama tokoh di balik sukses Dompet Dhuafa dan Baznas Pusat itu beredar di circle PP Muhammadiyah.

Kader "Sang Surya" itu sudah lama santer digadang-gadang akan menjadi pengurus Lazismu Pusat. Ternyata namanya nongol di Majelis Pendayagunaan Wakaf. Arifin ditunjuk sebagai Sekretaris I.

Baca Juga: Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Anggaran untuk Bangun Tol Semarang - Demak

Ups! Ternyata saya terlewat saat membaca. Selain Arifin Purwakananta, ada juga Rizal Kurniawan, pejabat Baznas Pusat, yang mengirimkan copy surat keputusan itu. Rizal yang mantan Direktur Fund Raising Lazismu Pusat berada pada posisi Wakil Ketua III.

Kejutan ketiga, tertulis pula nama Mardjana Djono. Secara pribadi, saya mengenal nama ini dengan sangat baik. Ia sosok profesional yang berjiwa filantropi.

Selain menjabat sebagao direktur Bank Mega Syariah, Mardjana Djono juga pengurus kerukunan keluarga muslim karyawan CT Corps dan pengelola sebuah pesantren modern di Bintaro.

Bulan lalu, ia menjual mobil kesayangannya: All New Nissan Serena seharga Rp160 juta untuk menyelesaikan pembangunan fasilitas di pesantrennya itu. Saya tahu karena informasinya beredar di Facebook.

Halaman:

Editor: Josep Lopiwudhi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Buwas: Banyak Penyelundupan Beras dari Luar

Jumat, 17 Maret 2023 | 00:38 WIB

Ada 100 Unit RISHA untuk Korban Longsor di Natuna

Jumat, 10 Maret 2023 | 16:09 WIB
X