Mendoan, Dicemil Enak untuk Lauk Pun Nikmat

TangerangRaya.id - Setahun lalu, sekitar akhir Oktober 2021 tempe mendoan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi.

Pada medio 2022 ini giliran Taste Atlas, sebuah situs pengalaman makanan tradisional, ulasan kritikus makanan, dan artikel penelitian tentang bahan dan hidangan populer, memasukkan mendoan ke dalam daftar 50 kuliner terbaik.

Dalam versi Taste Atlas, makanan Indonesia masuk peringkat 14 sebagai Best Side Dish.

Baca Juga: Soto Sokaraja Khas dengan Sambal Kacang

Terdapat 50 macam masakan Indonesia yang menurut Taste Altas layak menjadi kuliner terbaik, seperti nasi padang, rawon, gorengan, dan lainnya.

Nah, dari 50 jenis makanan tersebut, mendoan ada di urutan ke-35.

mendoan adalah kuliner khas Banyumas, Jawa Tengah. Konon mendoan sudah ada sejak tahun 1870an dan menjadi kegemaran bangsawan di zaman itu.

Baca Juga: Nasi Jamblang dari Sedekah Kini Jadi Buruan Wisatawan

mendoan dibuat dari tempe yang dibalut tepung beras yang sudah diberi bumbu rempah dan irisan daun bawang lalu digoreng setengah matang (mendo). Karena itulah disebut mendoan.

Lantaran tempe yang digoreng tidak sampai kering alias setengah matang, sehingga tekstur mendoan ini lembek.

Tekstur yang lembek ini kerap dikaitkan dengan karakter orang Banyumas yang fleksibel.

Baca Juga: Getuk Goreng Sokaraja Warisan Budaya yang Manis Mirasa

mendoan memang sudah menjadi identitas masyarakat Banyumas. Bagi wong Banyumas, mendoan menjadi makanan wajib setiap hari.

mendoan bisa disajikan kapan saja, entah pagi, siang, sore, maupun malam. mendoan cocok dijadikan camilan yang disantap bersama sambal kecap maupun cabai rawit.

Sebagai lauk, mendoan juga pas bila dihidangkan bersama pecel sayuran, urap, atau oseng-oseng. Dinikmati hanya dengan nasi hangat pun mendoan tak kalah nikmat.