Roti Buaya, Warisan Budaya Lambang Kesetiaan Cinta

- Rabu, 12 Oktober 2022 | 15:56 WIB
Keluarga roti buaya. lambang kemapanan dan kesetiaan.  (IG@dyeenskitchen)
Keluarga roti buaya. lambang kemapanan dan kesetiaan. (IG@dyeenskitchen)

TangerangRaya.id - Dalam prosesi pernikahan adat Betawi roti buaya menjadi bawaan wajib dalam acara seserahan.

Menjelang pernikahan, mempelai pria beserta keluarga akan datang ke rumah mempelai perempuan dengan membawa beragam barang, seperti uang mahar, seperangkat busana, kain, perhiasan, tas, selop, alat-alat kecantikan, peralatan rumah tangga, dan aneka makanan.

Nah, roti buaya ini tidak boleh ketinggalan, mutlak ada di antara seserahan tersebut.

Baca Juga: Nasi Jamblang dari Sedekah Kini Jadi Buruan Wisatawan

Roti buaya ini merupakan roti manis berbentuk buaya. Bagian badan buaya biasanya diberi isian cokelat, keju, dan selai buah. Panjangnya sekitar 50 sentimeter, tetapi ada juga yang lebih panjang.

Konon, semakin besar roti buaya yang dibawa, akan semakin baik maknanya bagi kehidupan kedua mempelai selanjutnya.

Roti buaya yang dibawa untuk seserahan tidak hanya satu, tetapi sepasang, jantan dan betina. Sering juga ditambah dua roti buaya berukuran lebih kecil, sebagai gambaran anak-anak buaya.

Baca Juga: 5 Masakan Indonesia Ini Hasil Adaptasi Kuliner Belanda

Hal itu memuat harapan agar pasangan nantinya dikaruniai anak-anak yang baik dan menjadi keluarga bahagia.

Mengapa roti berbentuk buaya yang dipilih untuk seserahan wajib?

Pemberian roti ini merupakan simbol pernyataan cinta kepada lawan jenis, seperti halnya bangsa Eropa yang selalu memberikan bunga untuk menunjukkan rasa cinta.

Baca Juga: Sego Karak, Menu Sarapan Khas Gresik yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

Menurut keyakinan masyarakat Betawi, roti menjadi simbol kemapanan ekonomi. Dengan membawa roti harapannya pasangan pengantin kelak memiliki kehidupan yang mapan.

Sementara buaya adalah lambang kesetiaan. Orang Betawi percaya bahwa buaya hanya memiliki satu pasangan sepanjang hidupnya.

Ketika betinanya mati, si jantan tidak akan mencari penggantinya. Kesetiaan buaya ini patut dicontoh.

Halaman:

Editor: Saptorini

Sumber: tangerangraya.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berbagai Hidangan dalam Perayaan Tahun Baru Imlek

Jumat, 13 Januari 2023 | 21:32 WIB

Mendoan, Dicemil Enak untuk Lauk Pun Nikmat

Senin, 31 Oktober 2022 | 12:45 WIB

Roti Buaya, Warisan Budaya Lambang Kesetiaan Cinta

Rabu, 12 Oktober 2022 | 15:56 WIB

Soto Sokaraja Khas dengan Sambal Kacang

Senin, 19 September 2022 | 20:52 WIB

Gelatoku Bikin Lidah Berdansa

Senin, 12 September 2022 | 19:31 WIB

Kisah Unik di Balik Nama Lontong Balap

Kamis, 28 Juli 2022 | 16:10 WIB

Kue Putu Masuk Daftar 50 Best Cakes in the World

Sabtu, 23 Juli 2022 | 14:55 WIB

Mi Gomak Spagetinya Orang Batak

Rabu, 20 Juli 2022 | 20:42 WIB
X