TangerangRaya.id - Mohammad Hatta atau Bung Hatta lahir dari keluarga terpandang di Bukittinggi, Sumatera Barat. Semasa kecil Bung Hatta tinggal di rumah keluarga yang cukup luas. Meski demikian gaya hidup keluarganya terbiasa bersahaja.
Walaupun lama tinggal di Belanda untuk menuntut ilmu, Bung Hatta lebih menyukai masakan tradisional Indonesia ketimbang menu Eropa.
Bung Hatta lebih banyak mengonsumsi sayuran. Pecinta buku dan kucing ini memang sejak muda sudah menerapkan pola makan sehat.
Baca Juga: 5 Masakan Indonesia Ini Hasil Adaptasi Kuliner Belanda
Pernah dituturkan oleh Suyatmi Surip, juru masak keluarga Bung Hatta, bahwa Sang Proklamator itu sangat menggemari sayuran.
Ia pun kerap menyajikan sayur, seperti sambal goreng buncis, tumis kangkung, sayur bening bayam, semur tebu telur, dan sayur asem lengkap bersama tahu dan tempe goreng serta sambal.
Hal itu menunjukkan sifat Bung Hatta yang memang sangat terkenal dengan kesederhanaannya hingga akhir hayat.
Baca Juga: Kue Pelite, Penganan Favorit Bung Karno Saat Diasingkan di Kota Muntok
Sebagai urang Minang, Bung Hatta tentu saja menyukai berbagai kuliner khas tanah kelahirannya.
Menurut Suyatmi, menu favorit Bung Hatta antara lain gulai rebung, gulai kari, rendang, soto, dan ayam singgang.
Rebung atau tunas muda tanaman bambu merupakan bahan pangan yang kaya akan serat, protein, kalium, kalsium, seng, dan fosfor. Rebung yang diolah dengan santan ini memiliki cita rasa gurih dan pedas.
Baca Juga: Tiwul, Makanan Pokok Pengganti Nasi di Masa Penjajahan
Sementara ayam singgang merupakan ayam panggang yang berbahan utama ayam kampung jantan. Ayam ini diolah dengan bumbu khas Padang yang bercita rasa pedas, gurih dari santan, juga beraroma wangi karena kaya rempah.
Meski menggunakan ayam kampung, tekstur ayam singgang ini empuk karena diungkep dalam waktu cukup lama. Orang Minang biasanya membuat menu ini sebagai hidangan dalam upacara besar.***
Artikel Terkait
Ini Lima Kuliner dari IKN Nusantara dan Sekitarnya yang Menggoda Selera
Mi Gomak Spagetinya Orang Batak
Kue Putu Masuk Daftar 50 Best Cakes in the World
Kisah Unik di Balik Nama Lontong Balap
Sego Karak, Menu Sarapan Khas Gresik yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial