TangerangRaya.id - Bagi kebanyakan orang yang sudah lama merantau, salah satu yang paling dicari saat mudik ke tanah kelahiran yaitu makanan. Apalagi makanan khas yang sulit ditemui di tempat lain.
Setiap tempat memang memiliki kekayaan kuliner masing-masing. Banyumas juga punya banyak menu tradisional, dan beberapa di antaranya kini mulai jarang disajikan. Namun, di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, ada satu rumah makan yang menawarkan beragam menu tempo dulu khas Banyumas, namanya Putri Gunung.

Rumah makan ini dikelola oleh Tekad Santoso, mantan pramuwisata di lokawisata Baturraden. Di atas lahan seluas 2800 meter2 ia mendirikan bangunan utama berupa rumah tradisional Banyumas yang disebut srotong. Bangunan berdinding kayu dan sebagian dari bambu ini tidak menggunakan paku, tetapi disatukan oleh ikatan tali ijuk. Melalui rumah makan ini Tekad ingin mengenalkan budaya atau kearifan lokal kepada para pelanggannya.
Berbagai jenis masakan yang disebut Tekad menu ndesani tertulis di daftar menu menggunakan bahasa setempat. Bagi Anda yang sedikit bingung membaca daftar menu, jangan malu bertanya ya kepada pramusaji.

Menu-menu tersebut antara lain jangan (sayur), seperti oseng klika (kulit ari umbi singkong), gendot (genjer), godong budin (daun singkong), godong gandul (daun pepaya), kluban (urap), coelan (lalapan), dan tempe ireng (tempe dari kedelai hitam). Kluban rontak rantek yaitu urap yang berisi banyak jenis sayuran, seperti krema, krokot, semanggi, bayam liar, panegowang (pegagan), dan sebagainya.
Untuk lawuhan (lauk), tersedia ayam goreng, ayam bakar, olahan ikan peda, lembutan (ikan kecil), dan lainnya. Ada juga mi tayel, yaitu mi goreng jadul yang dibuat dari mi kuning berbahan tepung singkong. Mi tayel yang kenyal ini benar-benar bikin lidah bergoyang. Tak ketinggalan tentu mendoan, tempe goreng asli Banyumas yang digoreng setengah matang (mendo).
Baca Juga: Bendul Makanan Tradisional Favorit Raja Yogyakarta
Pilihan minumnya, tersedia banyak macam minuman panas maupun dingin, seperti jus buah, kopi, teh, dan lemon. Yang unik di sini adalah jus jambe (buah pinang) rempah. Kalau suka yang hangat, bisa pesan wedang asem atau wedang rempah, yang pas untuk udara sejuk di area yang berada di lereng Gunung Slamet ini.
Meski letak rumah makan Putri Gunung tidak persis di pinggir jalan raya, tapi tidak sulit mencapainya, karena sudah cukup dikenal. Selain pengunjung lokal, banyak pelancong dari luar kota yang sering bersantap di sini. Sejumlah menteri, juga Ketua DPR Puan Maharani serta Gubernur Ganjar Pranowo pernah lho menikmati sedapnya menu ndeso khas Putri Gunung ini.***
Artikel Terkait
Nikmatnya Nasi Buk Madura dengan Lauk Melimpah
Nasi Ayam Bu Oki Rasanya Mantap Jiwa
Kisah di Balik Nikmatnya Bubur Manado
Soto Ayam Lombok, Kuliner Legendaris Kota Malang
Sarapan Ala Bule di Kota Madiun