TangerangRaya.id - Penyakit ternyata bisa membawa berkah. Itulah yang dialami Erna Cipta Fahmi. Di tahun 2003, sebagai dokter muda Erna mau menjalani koas. Sayangnya, saat hendak disumpah dia terkena asmatikus.
“Asmatikus itu asma yang tidak bisa diobati dengan obat oral biasa, tapi harus dengan opname. Nah, ternyata koas itu harus disumpah dulu, itu hampir saja batal. Lalu saya berpikir, masih muda begini sudah sakit-sakitan, nanti gimana masa tua. Saya harus mencari jalan keluar. Saya lalu mencoba manfaat produk herbal, dari situ saya mulai mendalami herbal,” cerita lulusan S1 Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta ini.

Pengalaman itu membuat Erna jatuh cinta pada obat herbal. Ia kemudian mempelajari pengobatan herbal di Klinik Herbal Karyasari. “Saya kursus seminggu, lalu mengajukan diri sebagai dokter di sana, karena dengan jadi dokter dan praktik langsung saya akan belajar. Jadi bukan hanya teori. Di lapangan itu banyak sekali ilmu yang di teori gak ada,” ucap istri Fahmi Wibawa ini.
Sambil membuka praktik dokter hebal, Erna kemudian menanam teh di lahan miliknya seluas 1,5 hektare di Cianjur Selatan, Jawa Barat, yang selama ini dibiarkan tidak terkelola. “Saya tanam teh secara organik tumpang sari dengan sayuran,” imbuh alumnus S2 Fakultas Farmasi UI ini.
Baca Juga: Lagi Pandemi Bisnis Duren Ahmad Naik Tiga Kali Lipat
Setelah menanam teh organik, Erna mulai memproduksi teh. Awalnya ia memanfaatkan teh organik itu untuk kalangan pasiennya saja. Di tahun 2015, Erna mulai fokus berbisnis produk herbal dengan merek Kebon Qta. Modal awalnya sebesar Rp50 juta dan bisa balik dalam jangka waktu 1 tahun.
Produk awal yang dijual adalah teh organik, lalu menyusul kopi luwak. Seiring berjalannya waktu kini ada 15 produk yang dijual Kebon Qta, antara lain teh organik, kopi luwak, teh jahe, kopi hijau, kopi hitam, teh hitam, teh organik original, teh herbal, minyak zaitun, gula aren, gula original, tepung beras, tepung sagu, dan madu. Harganya sekitar Rp35 - 500 ribu per bungkus.
Baca Juga: 3 Tips Jitu Survive di Masa Pandemi
“Setiap item itu banyak serinya, misalnya aneka teh organik dan teh jahe ada lima seri. Kopi hijau kita punya ada tujuh item. Aneka kopi ada lima item. Kopi rempah kita punya 12 item. Gula aren rempah ada 17 item,” ujarnya
Artikel Terkait
Infarm Ajak Banyak Orang Hadirkan Alam di Rumah
Saraswati Terima COD untuk Tingkatkan Penjualan
WIN Batik yang Ramah Lingkungan Diminati Turis Asing
Lestari Perlu Waktu Mengedukasi Sekitarnya tentang Batik
Cantik Aksesoris yang Unik dan Menarik