TangerangRaya.id - Sebuah tali kawat membentang diantara dua sisi Kali Sunter Jakarta.
Tali itu menjadi tumpuan seorang pria untuk menggerakan perahu atau yang sering disebut eretan untuk menyeberangkan orang di Kali Sunter.
Pria itu adalah Atam, profesinya sebagai penarik eretan di Kali Sunter. Pria asal Brebes Jawa Tengah ini sudah cukup lama menjalani profesi sebagai penarik perahu.
Atam menggantikan saudaranya yang balik kampung. Setiap hari Atam melakukan aktifitasnya mulai jam 6 pagi sampai 9 malam.
Tarif untuk sekali menyeberang hanya Rp2000 per orang.
Untuk anak-anak Atam sengaja tidak mewajibkan mereka membayarnya, terserah mereka mau bayar atau tidak.
Dalam satu hari Atam bisa mendapatkan hasil Rp30 ribu hingga Rp50 ribu.
Sebagian dari uang itu dia kasihkan ke saudaranya sebagai pemilik eretan.
Pagi dan sore hari merupakan waktu ramai-ramainya orang menggunakan jasa Atam untuk menyeberang sungai.
Eretan Atam hanya untuk penumpang saja.
Atam akan menolak kalau ada sepeda motor naik ke perahunya.
Karena 1 kilometer dari tempatnya bekerja ada jembatan yang bisa dilalui kendaraan.
Karena seringnya menarik tali kawat eretan, tangan Atam mulai tampak kasar dan keras.
Untuk mengurangi rasa sakit di tangannya, Atam menggunakan karet dari sandal bekas untuk dijadikan alas tangan ketika menarik tali kawat eretan.
Ketika malam tiba Atam menaruh eretan di tengah-tengah sungai dan menguncinya.
Alasannya agar tidak dibuat main anak-anak atau dibuat nongkrong orang-orang.
Selain itu Atam khawatir perahunya disabot orang yang tidak bertanggung jawab.
Air sungai yang kotor dan bau yang menyengat sudah menjadi hal biasa bagi Atam.
Sulitnya lapangan pekerjaan membuatnya menerima pekerjaan sebagai penarik perahu. ***