TangerangRaya.id - Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur yang terjadi pada 4 Desember 2021, mengingatkan pada kejadian erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta yang terjadi pada Oktober 2010.
Ketika kejadian erupsi tersebut, masyarakat Yogyakarta yang tinggal di radius 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi, mengungsi ke selatan menuju Kota Yogyakarta.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi di tahun 2010, tercatat sebagai yang terbesar dan terburuk.
Peristiwa ini memakan korban 353 orang meninggal dunia, termasuk sang juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan.
Mbah Maridjan meninggal karena awan panas yang menerjang tempat tinggalnya di Kinahrejo Kabupaten Sleman.
Jenazah Mbah Marijan diketemukan dalam posisi sujud, menghadap selatan, arah pusat Kota Yogyakarta.
Hujan abu vulkanik dan pasir mengguyur Kota Yogyakarta sejak malam hari.
Semua wilayah Kota Yogyakarta bagian utara penuh dengan abu vulkanik yang cukup tebal sehingga abu vulkanik yang terbang ke udara karena kendaraan yang melintas, membuat pandangan mata di jalan raya menjadi terbatas.
Ketika hujan abu mulai reda, tindakan pembersihan abu vulkanik segera dilakukan.
Jalan jalan utama di Kota Yogyakarta yang tertutup tumpukan abu vulkanik disemprot dengan air dari kendaraan dinas pemadam kebakaran Kota Yogyakarta. ***