TangerangRaya.id - Tanaman bluntas (Pluchea indica L.) di kampung-kampung sering digunakan sebagai tanaman pagar.
Saat ini memang sudah jarang orang menanam tanaman semak bercabang ini. Namun ada saja pihak yang berupaya melestarikannya, salah satunya di kebun tanaman obat.
Daun bluntas memiliki bentuk agak lonjong, tepiannya bergerigi dan kasap jika diraba. Pucuk daun mudanya enak untuk lalapan atau dibuat urap atau pecel.
Baca Juga: Makanan Berbasis Jamur Dapat Kurangi Deforestasi dan Emisi Karbon, kok Bisa? Ini Penjelasannya
Daun ini dikenal berkhasiat membantu mengatasi bau badan. Khasiat tanaman khas daerah bersuhu hangat, seperti Asia Tenggara ini sebetulnya lebih banyak lagi.
Di Thailand daun bluntas yang disebut ‘khlu’ sudah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Masyarakat di sana mempercayai khasiatnya untuk membantu mengatasi batu ginjal, wasir, peradangan, nyeri tulang belakang, hingga keputihan. Masyarakat Thailand mengonsumsi daun bluntas (khlu) ini sebagai teh herbal.
Menurut catatan sebuat studi dari Universitas Mahidol. Thailand, ekstrak daun bluntas berpotensi sebagai agen antikanker, yang memiliki kemampuan menghambat peningkatan jumlah sel kanker, khususnya pada kanker otak dan kanker serviks (leher rahim).
Baca Juga: Cikala, Asam Segar dari Buah Kecombrang
Sebuah penelitian di sebuah universitas di Taiwan juga menunjukkan potensi ekstrak daun bluntas sebagai antikanker, karena kaya akan antioksidan, seperti flavonoid, juga mengandung fenol dan proantosianidin (sejenis polifenol).
Beberapa studi menyatakan beragam zat aktif yang ditemukan dalam daun bluntas, seperti flavonoid, tanin, saponin, asam klorogenat, asam kafeat, dan kuersetin.
Artikel Terkait
Lakukan Cara Gampang Ini Biar Gak Malas Gerak
Jantung Lebih Sehat dengan Diet Reducetarian
Wedang Tahu Nikmat dan Sehat untuk Buka Puasa
Kolang-kaling Kaya Gelatin untuk Meremajakan Kulit dan Merawat Rambut
Hepatitis Akut Belum Diketahui Penyebabnya, Ini yang Harus Dilakukan