TangerangRaya.id - Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan jumlah perusahaan rintisan (startup) terbanyak di dunia pada 2022, menurut laporan startup Ranking.
Tercatat, ada 2.346 startup di dalam negeri dan jumlah ini menempatkan Indonesia berada di urutan kelima terbanyak di dunia.
Amerika Serikat (AS) merupakan negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, terdapat 71.405 startup berada di Negeri Paman Sam.
Baca Juga: Bank DBS Indonesia Berikan Pinjaman ke eFishery Senilai Rp500 Miliar
India menempati posisi kedua dengan jumlah startup 13.244 startup, Inggris menduduki urutan ketiga dengan total 6.258 startup.
Kanada menempati posisi keempat dengan jumlah startup sebanyak 3.332 startup. Urutan di bawah Indonesia ditempati Jerman yang memiliki total 2.298 startup.
Ke depan jumlah startup di tanah air bakal terus bertambah, tapi kadangkala upaya mereka untuk membuat bisnis baru mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses pendanaan, akses informasi, akses pasar, serta akses terhadap sumber daya.
Baca Juga: Manulife Indonesia dan Bank DBS Indonesia Hadirkan MiTRUST
Oleh karena itu, StarCamp hadir sebagai perusahaan venture builder yang selain dapat menginkubasi startup-startup tersebut, juga membuka akses terhadap pendanaan, informasi, pasar, dan sumber daya tersebut.
“StarCamp adalah pembangun usaha dan inisiatif akselerator bisnis. Kami membantu startup dan bisnis untuk mencapai target tingkat berikutnya."
"Kami menyediakan berbagai layanan berorientasi eksekusi 'tanpa basa-basi'," tutur Muhammad Agus Salim, Group CEO & Co-founder StarCamp, di sela-sela acara Syukuran 5 Tahun Anniversary Ikatan Alumni Jerman (IAJ) yang digelar di StarCamp C-Space, Tebet, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Baca Juga: Begini Kiat Bank DBS Indonesia Bantu Petani Kakao Binaan Krakatoa
Menurut Agus, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Jerman (IAJ), layanan StarCamp untuk bisnis dan startup mencakup bidang-bidang perencanaan dan eksekusi strategi, keuangan, teknologi, operasi, hingga produksi.
StarCamp melakukan manajemen tim inti dan bekerja sama dengan Entrepreneur-in-Residence (EiR) sebagai calon pemimpin startup, dengan tim proyek, konsultan, dan mitra, untuk memberikan layanan kepada klien dan portofolio.
Artikel Terkait
Apa sih Bitcoin Itu? Ini Penjelasannya
Ini Amazon Style, Toko Pakaian dan Aksesoris Pertama Nontunai dari Amazon
Facebook Angkat Tangan untuk Buat Mata Uang Digital Sendiri
Aset Kripto yang Tidak Terdaftar di Bappebti Tak Boleh Diperdagangkan di Indonesia
SWI Tutup Lagi 50 Pinjol Ilegal yang Rugikan Masyarakat