Tangerangraya.id - Starbucks dapat menjual sebuah produk hanya dalam waktu 20 menit yang dibanderol dengan harga US$100.
Produk yang dijual dalam waktu 20 menit itu, uniknya bukan kopi sebagai produk andalan dari Starbucks.
Starbucks hanya hitungan 20 menit saja menjual koleksi NFT berbayar sebanyak 2.000 dalam rupa "perangko" digital.
Starbucks menyebut NFT-nya sebagai "perangko Perjalanan," istilah yang terdengar kurang teknis yang mungkin digunakan oleh orang yang belum tahu sebagai cara untuk menjelaskan untuk apa mereka baru saja membelanjakan uang.
Baca Juga: Botify Komit Perkuat Pasar Indonesia
Dan orang-orang benar-benar membelinya, dan "perangko" itu terjual habis dalam waktu kurang dari 20 menit.
Perusahaan kopi ini pertama kali meluncurkan dorongan NFT dan Web3 pada bulan Desember lalu, ketika membuka program keanggotaan baru yang disebut Starbucks Odyssey.
Perpanjangan dari program hadiah Starbucks yang ada yang memberikan fasilitas kepada pelanggan seperti peningkatan minuman gratis.
Odyssey berjanji untuk memberikan manfaat baru dan "pengalaman kopi imersif yang tidak bisa didapatkan (pelanggan) di tempat lain" saat anggota menyelesaikan permainan, kuis, dan melakukan pembelian.
Baca Juga: Coinbase Jadi Sponsor Borussia Dortmund
Hadiahnya bisa berupa kelas virtual, akses ke barang dagangan, atau perjalanan ke perkebunan kopi Starbucks di tingkat keanggotaan yang lebih tinggi.
Khususnya, kopi gratis tidak terdaftar sebagai hadiah yang memungkinkan.
Membeli NFT memberi anggota "poin" tambahan yang dapat mereka gunakan untuk menaikkan level keanggotaan mereka.
Lusinan merek besar telah menyerah saat mencoba "berjualan" NFT dalam beberapa tahun belakangan ini, dan pada saat NFT sedang naik daun soal harga jual NFT.
Artikel Terkait
CARIpreneur Jadi Bukti Saling Bantu UMKM Indonesia dalam Dorong Kreasi Bisnis Tanpa Batas
Moduit dan Finansialku Berkolaborasi Jangkau Investor Pemula
Prodia Permudah Transaksi Pembelian bagi Pelanggan Lewat Contact Centre
Ini Bahayanya Pemberian Persetujuan Data Sembarangan
Ini Alasannya Bappebti Minta Masyarakat Pahami Dulu Kripto Sebelum Berinvestasi